Menu

Mode Gelap
Sektor Jasa Keuangan Tetap Resilien Di Tengah Meningkatnya Dinamika Perekonomian Global Mendengar dengan Hati, Satgas Yonif 512 QY Duduk Bersama Warga Demi Papua yang Lebih Baik. Kapoksahli Pangdam XIV/Hsn Hadiri Pelantikan Rektor Universitas Pepabri Makassar Periode 2025 – 2029 Kunker Reses, Komisi VI DPR RI: Kapal Area Steril Pedagang Asongan Komitmen Menghadirkan Keamanan dan Kenyamanan, Hanya di Kalla Toyota Trust, Beli Mobil Bekas Dengan Garansi Resmi Mengetuk Pintu dengan Cinta, Satgas Yonif 512 QY Hadir Jaga Kesehatan Warga Yabanda.

Berita

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga, di Tengah Tantangan Perekonomian Global dan Domestik

badge-check


					Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga, di Tengah Tantangan Perekonomian Global dan Domestik Perbesar

Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Februari 2025 menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) tetap terjaga, di tengah tantangan perekonomian global dan domestik.

Pertumbuhan ekonomi global relatif stagnan dengan inflasi di beberapa negara maju mulai menunjukkan tren penurunan. Volatilitas pasar tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang.

Di Amerika Serikat (AS), pertumbuhan ekonomi tetap solid dengan aktivitas ekonomi didukung oleh konsumsi domestik. Inflasi berada di level 3 persen yoy pada Januari 2025 dan core CPI naik ke 3,3 persen yoy menunjukkan bahwa tekanan harga di luar sektor energi dan pangan masih cukup tinggi. Pasar tenaga kerja tetap kuat dengan tingkat pengangguran turun ke 4 persen, meski angka peningkatan Nonfarm Payroll jauh lebih rendah dari ekspektasi pasar. Kebijakan moneter cenderung netral, dengan The Fed diperkirakan hanya akan memangkas Fed Fund Rate (FFR) 1 hingga 2 kali di tahun 2025.

Dari sisi geopolitik, upaya penyelesaian konflik Ukraina dan Rusia belum menemukan titik terang pascapertemuan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih baru-baru ini yang tidak mencapai kesepakatan. Selain itu, rencana penerapan tarif baru AS terhadap negara mitra dagang juga meningkatkan ketidakpastian.

Di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi cenderung tertahan dengan CPI tercatat masih rendah sebesar 0,5 persen yoy, dan indeks harga produsen (PPI) terus mengalami kontraksi. Adapun PMI masih di zona ekspansi namun turun menjadi sebesar 50,1, di bawah ekspektasi pasar. Sementara itu, Bank Sentral mempertahankan suku bunga acuan, menunjukkan pendekatan hati-hati dalam pelonggaran moneter. Tiongkok juga memperketat regulasi ekspor rare earth yang dapat berdampak pada industri teknologi global.

Dari sisi domestik, inflasi cukup terkendali dengan inflasi Januari tercatat 0,76 persen yoy, dan inflasi inti sebesar 2,26 persen yoy yang menunjukkan permintaan domestik masih cukup baik. Namun demikian, perlu dicermati indikator permintaan domestik lainnya, di antaranya berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan baik motor dan mobil, penurunan penjualan semen, serta perlambatan pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah. Di sisi supply, PMI Manufaktur pada Januari 2025 naik ke level 51,9 dari sebelumnya 51,2. Kinerja eksternal tetap solid di tengah perlambatan ekonomi global, terlihat pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung, pada Januari 2025 meningkat ke USD 3,45 miliar (Des-24: USD 2,24 miliar), tumbuh sebesar 71,71 persen yoy.

Baca Lainnya

Sektor Jasa Keuangan Tetap Resilien Di Tengah Meningkatnya Dinamika Perekonomian Global

13 April 2025 - 10:29 WITA

Mendengar dengan Hati, Satgas Yonif 512 QY Duduk Bersama Warga Demi Papua yang Lebih Baik.

11 April 2025 - 18:16 WITA

Kapoksahli Pangdam XIV/Hsn Hadiri Pelantikan Rektor Universitas Pepabri Makassar Periode 2025 – 2029

10 April 2025 - 21:33 WITA

Kunker Reses, Komisi VI DPR RI: Kapal Area Steril Pedagang Asongan

10 April 2025 - 21:26 WITA

Komitmen Menghadirkan Keamanan dan Kenyamanan, Hanya di Kalla Toyota Trust, Beli Mobil Bekas Dengan Garansi Resmi

10 April 2025 - 21:16 WITA

Trending di Berita